Minggu, 12 Januari 2014

MUSLIMAH KOSMOPOLITAN



MUSLIMAH KOSMOPOLITAN
by Indriya R.Dani


Perkembangan  Islam di dunia dalam berbagai aspek kehidupan,  terus  berubah  seiring  dengan waktu, yang  membawa keanekaragaman budaya di berbagai negara, khususnya bagi masyarakat muslim. Islam selalu menyatukan  tradisi dengan budaya setempat, untuk menjaga nilai-nilai keharmonisan, dan menjaga keanekaragaman  etnis masyarakat,  hingga menghasilkan  toleransi, tanpa mengabaikan  prinsip-prinsip  dalam ajaran Islam itu sendiri. Keanekaragaman budaya, adat istiadat dan masyarakat Muslim di seluruh dunia, menjadi daya tarik tersendiri yang menjadi inspirasi sebagai aset yang tidak ternilai.

Lifestyle atau gaya hidup sepertinya menjadi kata kunci untuk bisa disebut tidak ketinggalan zaman, pada zaman modern seperti sekarang ini. Lifestyle bisa juga disebut sebagai gaya atau pola hidup seseorang yang direflesikan di dalam aktivitas keseharian dalam minat, opini, terlebih dengan pencitraan diri status sosialnya. Dengan bahasa lain, gaya hidup terkait erat dengan bagaimana seseorang ingin dipersepsikan oleh orang lain, dan bagaimana ia membentuk citra di mata orang lain berkaitan dengan status social yang disandangnya.

Tampil mempesona adalah sebuah kebutuhan yang semakin tidak dapat dielakkan. Penampilan merupakan cerminan tingkat kebudayaan serta tata cara hubungan personal maupun sosial. Keindahan kepribadian seseorang sangatlah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Baik dari dalam maupun dari luar yang diserap dan dibiasakan sebagai acuan perilaku secara sehat dan positif. Keindahan dan kecantikan dari dalam akan mencapai kesempurnaannya jika ditunjang oleh manajemen kepribadian melalui kesantunan bahasa, gerak-gerik perilaku simpatik, dan pola pikir yang sesuai. Selain itu, kecantikan harus ditunjang dengan upaya pengembangan positif terhadap talenta yang dimiliki.

Gaya hidup atau lifestyle Muslimah Kosmopolitan, tentunya tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai keIslaman, kePerempuanan dan keModernan. Menjadi Muslimah Kosmopolit pastinya memiliki lifestyle yang khas dibandingkan dengan perempuan yang menikmati lifestyle tanpa dibarengi nilai-nilai Islam.

Di dalam kamus besar bahasa Indonesia, kosmopolitan mempunyai arti memiliki wawasan yang luas. Muslimah kosmopolitan dalam arti bebas, bisa diartikan sebagai          MUSLIMAH YANG MEMILIKI IMAN YANG KUAT, ILMU DAN WAWASAN YANG LUAS BAIK PENGETAHUAN AKAN ISLAM DAN PENGETAHUAN UMUM, BERAKHLAK MULIA, MEMILIKI INTEGRITAS, PERCAYA DIRI DAN MANDIRI YANG BERKEGIATAN DAN BERAKTIVITAS DI DALAM LINGKUNGAN TINGGALNYA DAN NYATA SUMBANGSIHNYA DALAM MEMAJUKAN ISLAM DAN MASYARAKAT. Selain itu, perannya sebagai  muslimah yang berperan ganda (multitasking), mampu memerankan dengan baik sesuai dengan kemampuannya, baik sebagai istri, ibu dan juga dirinya sendiri yang mampu berkarya, memberikan inspirasi kepada muslimah di sekitarnya.
Pola pikirnya yang positif dan haus akan karya yang dihasilkan, membuatnya terus mengejar prestasi, tanpa melupakan perannya juga sebagai khalifah di bumi ini. Pemahamannya terarah kepada tujuan akhirnya, yaitu segala kegiatannya dalam rangka mencari ridho dan ampunanNya. Di dalam konteks ini, muslimah kosmopolitan tentunya berpendidikan dan berwawasan Islam, sedikitnya paham mengenai aturan ataupun peranan Muslimah di dalam hal bersosialisasi dan berinteraksi di dalam lingkungannya.
Kajian gaya hidup Islami sangat banyak dan beragam yang disesuaikan dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw, sebagaimana di dalam firmanNya:
Surat  An-Nisa (4): 85
Artinya:
“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh Allah memperhitungkan segala sesuatu”.

Untuk dapat mengatasi segala peranannya di dalam menjalankan kehidupannya itu, tentunya seorang muslimah kosmopolitan harus memiliki adab atau peragai atau akhlak yang baik dalam arti Islam. Akhlak sebagai modal awal seorang muslimah kosmopolitan yang dapat beradaptasi dengan baik di dalam lingkungannya. Untuk itu bagaimanakah   muslimah kosmopolitan dapat mengikuti perkembangan zaman namun tetap mengikuti sesuai syariahnya, dengan kata lain kehidupan kekiniannya tetap diikuti, namun tetap mengikuti syariahNya di dalam Al-Qur’an dan Hadist.

Berdasarkan UUPSN pasal 26 tahun 2003 mengenai ketentuan Pendidikan Nonformal, maka diperlukan adanya sebuah Lembaga Pendidikan Pengembangan kepribadian khususnya bagi Muslimah Kosmopolitan. Di dalam lembaga inilah nantinya akan diajarkan kurikulum mengenai Pengembangan Kepribadian yang berdasarkan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Tujuannya tiada lain agar para Muslimah tetap dapat bersosialisasi di dalam kehidupannya sekarang ini tanpa mengabaikan jati dirinya sebagai seorang Muslimah yang sesungguhnya.




Rabu, 28 Oktober 2009

Traveling


Hai...

Life Style SABA adalah sebuah blog tentang life style : fashion, traveling, music, spa, yoga, salon, tea time, tabble manner, sport dll yang berhubungan dengan life style deh pokoknya...

Buat yang mau berbagi cerita dan kisah...silahkan dengan senang hati..kita bisa diskusi bareng disini...all about what women need & want...

Salam...
Life Style SABA